Jumat, 29 Oktober 2010

Foto & Citra Digital

FOTO & CITRA DIGITAL


 
Foto digital adalah sebuah gambar yang dihasilkan dari proses pemotretan memakai perangkat kamera digital. Proses pemotretan adalah sebuah proses pengambilan gambar memakai media kamera yang hasilnya tersimpan berbentuk berkas digital. Pencetakan adalah proses pemindahan dan perubahan bentuk file digital menjadi berkas grafis yang terlihat. Jadi, proses produksi foto terdiri dari dua bagain besar besar` yaitu pemotretan dan pencetakan. Pemotretan bagus tetapi pencetakan jelek, hasilnya tidak maksimal, begitu sebaliknya, pencetakan bagus tetapi proses pemotretan jelek maka hasilnya juga tidak maksimal. Banayk teknik dan cara bisa dipelajari dari kedua proses tersebut. Di internet banyak tersedia layanan pembelajaran fotografi. Juga banyak tersedia perangkat kamera dan pencetak yang ditawarkan. Sederhananya, tinggal tergantung dari besar pendanaan yang dipunyai untuk membeli dan membayar biaya kursus fotografi dan perangkat kameranya. Apakah uang yang menentukan kualitas foto yang dihasilkan? Jawabannya tidak. Sebab, pada hakekatnya karya foto adalah sebuah potret kehidupan. Sekalipun yang menjadi objek foto adalah benda mati sekalipun, tetapi jika objek tersebut bisa menghibur dan menginspirasi penikmat foto, maka karya digital tersebut akan menjadi dokumen bernilai dan berharga.

Banyak profesional fotografi berbendapat karya foto bukan ditentukan semata dari kecanggihan kamera, tetapi kepekaan merekam moment pemotretan. Banyak penghargaan karya fotografi terbaik yang direkam dengan kamera sederhana, tetapi moment pemotretannya tepat sehingga menghasilkan karya foto yang bernilai historis dan humanis. Moment pemotretan adalah moment kepekaan sang pemotret untuk sesaat berkonsentrasi kepada objek dan merekamnya. Kepekaan seseorang berbeda satu dengan yang lain. Kepekaan seseorang seringkali berkaitan dengan nilai , wawasan, kultur dan perilaku digitalnya dan sulit dilatih dengan pendekatan pendidikan formal. Seringkali ketajaman dari kepekaan seseorang bertumbuh dan berkembang sejalan dengan nilai ekopolesosbud dan lingkungan sejak seseorang dibesarkan dan lingkungan sekitar pada saat pemotretan. Sedangkan teknik fotografi bisa didapat melalui proses latihan dan pembelajaran. Terlebih saat ini pembelajaran tersebut bisa berbasis komunitas, artinya satu dengan yang lain bisa saling menularkan pengalaman pemotretan dan terbentuklah komunitas fotografi yang tersebar dalam jejaring sosial di internet. Ditambah dengan semakin murah memiliki kamera digital dan semakin mudah melakoni budaya pencitraan maka terbentuklah domain bisnis baru yaitu bisnis pencitraan.

Bisnis pencitraan adalah bisnis pengolahan citra digital. Bisnis tersebut bertujuan untuk memanipulasi dan menganalisis citra dengan bantuan komputer. Pengolahan citra digital dapat dikelompokkan dalam dua bagian besar, yaitu pertama, memperbaiki kualitas suatu gambar, sehingga dapat lebih muda diinterpretasi oleh mata manusia. Kedua, Mengolah informasi yang terdapat pada suatu gambar untuk keperluan pengenalan objek secara otomatis.
Bidang aplikasi yang erat hubungannya dengan pencitraan adalah Pattern Recognition yang bertujuan mengenali suatu objek dengan cara mengekstrak informasi penting yang terdapat pada suatu citra. Bila pengenalan pola dihubungkan dengan pengolahan citra, diharapkan akan terbentuk suatu sistem yang dapat memproses citra masukan sehingga citra tersebut dapat dikenali polanya. Proses ini disebut pengenalan citra atau image recognition.

Pengolahan citra dan pengenalan pola menjadi bagian dari proses pengenalan citra. Kedua aplikasi ini akan saling melengkapi untuk mendapatkan ciri khas dari suatu citra yang hendak dikenali. Secara umum tahapan pengolahan citra digital meliputi akuisisi citra, peningkatan kualitas citra, segmentasi citra, representasi dan uraian, pengenalan dan interpretasi. Berikut ini sedikit teori tentang pengolahan citra digital yang diambil dari wikipedia.org.

Akuisisi citra adalah proses pengambilan data yang dapat dilakukan dengan berbagai media seperti kamera analog, kamera digital, handycam, scanner, optical reader dan sebagainya. Citra yang dihasilkan belum tentu data digital, sehingga perlu didigitalisasi.

Segmentasi citra bertujuan untuk memilih dan mengisolasikan (memisahkan) suatu objek dari keseluruhan citra. Segmentasi terdiri dari downsampling, penapisan dan deteksi tepian. Tahap downsampling merupakan proses untuk menurunkan jumlah piksel dan menghilangkan sebagian informasi dari citra. Dengan resolusi citra yang tetap, downsampling menghasilkan ukuran citra yang lebih kecil. Tahap segmentasi selanjutnya adalah penapisan dengan filter median. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan derau yang biasanya muncul pada frekuensi tinggi pada spektrum citra. Pada penapisan dengan filter median, gray level citra pada setiap piksel digantikan dengan nilai median dari gray level pada piksel yang terdapat pada window filter. Tahap terakhir pada proses segmentasi yaitu deteksi tepian.

Representasi mengacu pada data konversi dari hasil segmentasi ke bentuk yang lebih sesuai untuk proses pengolahan pada komputer. Tahapan mula yang harus dihasilkan adalah data yang akan diproses sudah dalam batasan-batasan atau daerah yang lengkap. Batas representasi digunakan ketika penekanan proses pada karakteristik bentuk luar. Sedangkan area representasi digunakan ketika penekanan proses pada karakteristik bentuk dalam. Kemudian, setelah data telah direpresentasikan ke bentuk tipe yang lebih sesuai, tahap selanjutnya adalah menguraikan data.

Proses pengenalan dan interpretasi tidak hanya bertujuan untuk mendapatkan citra dengan suatu kualitas tertentu, tetapi juga untuk mengklasifikasikan bermacam-macam citra. Dari sejumlah citra diolah sehingga citra dengan ciri yang sama akan dikelompokkan pada suatu kelompok tertentu. Interpretasi meliputi penekanan dalam mengartikan objek yang dikenali.

Sari teori dari pengolahan citra digital diatas menggambarkan bahwa bisnis pencitraan sebenarnya dekat dengan bisnis teknologi. Padat logika dan teknik perekayasaan. Bagaimana menafsir foto satelit yang mencitrakan suatu area diatas permukaan bumi , yang setelah diintrepretasi ternyata memiliki banyak deposit kandungan emas dan materi mineral lainnya. Atau foto udara tentang pergerakan arus laut yang menavigasi kapal nelayan menuju kumpulan ikan yang siap ditambang. Saat ini, foto dan citra sudah menjadi rantai bisnis. Artinya karya foto sudah menjadi sebuah komoditi yang siap diperjualbelikan. Nilai sebuah karya foto bukan hanya sebagai alat dokumentasi kejadian bersejarah, tetapi sejalan dengan waktu karya foto sudah merupakan alat pencitraan untuk sebuah atau beberapa kepentingan. Barusan ini, sejumlah kandidat Gubernur/walikota/Bupati ramai-ramai memamerkan foto baliho untuk pencitraan sehubungan kampanye Pilkada. Apa yang ingin dicitrakan? Yaitu bahwa saya mampu dan bernilai jual. Layak dipilih dan layak 'diperdagangkan'. Disinilah persoalannya, jika pencitraan itu dimaksudkan untuk diperdagangkan maka kekuatiran bahwa karya foto yang seharusnya sebuah potret kehidupan akan susah ditemui dan seringkali bisa menjebak kepada kualitas citra yang irasional dan mengada-ada.

Saat ini , harga kamera digital semakin murah dan terjangkau. Pembuatan citra menggunakan kamera semakin mudah dilakukan. Terlebih media publikasinya pun semakin mudah dan murah. Ketika seseorang ingin mempublikasikan foto hasil karyanya dengan mudah dilakukan di internet, banyak fasilitas yang bisa membantunya. Flicks dan Facebook pun bisa melayaninya. Dalam sekejap foto hasil karyanya bisa di lihat banyak orang di seantero dunia. Publikasi maya tersebut tidak memerlukan editor ataupun aparat untuk menyensor dan memajaki karya citra yang hendak dipublikasikannya. Segala kemudahan pembuatan foto dan media publikasinya mendorong bisnis digital memasuki tahapan baru yang juga meliputi orang banyak, bahasa kerennya yaitu komunitas. Di jejaring sosial internet, dengan mudah kita jumpai komunitas fotografi dan desain grafis, antara lain yang terkemuka Devian Art Groups . Grup-grup tersebut bertumbuh sejalan dengan semangat saling berbagi pengetahuan fotografi dan desain grafis. Hal yang menarik bahwa dalam komunitas tersebut secara reguler membahas pilihan karya dari para anggotanya yang di kirim ke forum untuk bisa dilihat bersama. Tentunya publikasi ini mendorong sistem penjurian yang sifatnya masal artinya semua anggota groups bisa menilai dan memberi masukan dan tinjauan terhadap karya yang dipublikasikan di group tersebut. Foto digital sebagai karya seni tentu akan berniali subyektif jika diperhadapakan dengan pertanyaan Apa arti foto ini, dan apa maksudnya untuk dipublikasikan. Subyektifitas ini akan sulit dinilai kalau dilakukan seorang per orang, tetapi kalau penjurian itu sifatnya terbuka dan semua anggota mempunyai hak suara dan hak berpendapat terhadap pertimbangan art dan digitalnya, maka nilai akuntabilitas sebuah foto yang sudah melalui tahapan penjurian masal tersebut akan lebih dipercaya dan abadi.

Saat ini terdapat banyak software pengolah data image, seperti Adobe Photoshop, Corel Photo-Paint, Ulead PhotoImpact, Microsoft Digital Image Pro. Terdapat juga aplikasi pemoresan data image gratis opensource yang banyak tersedia di Intenet. Tiap perangkat aplikasi tersebut memiliki fasilitas yang memudahkan pengguna melakukan editing Image, penggunaan efek khusus seperti mengubah tampilan image sehingga foto seseorang diubah menjadi seperti hasil lukisan , membuat suatu image tampil lebih artistik dan natural. Kemampuan perekayasaan suatu karya foto semakin difasilitasi dengan berbagai aplikasi perangkat lunak seperti contoh diatas. Pertanyaan selanjutnya adalah apakah karya foto dapat dijadikan alat bukti hukum. Sejauhmana perangkat institusi hukum dapat membuktikan bahwa karya foto tersebut original dan otentik. Sejatinya nilai hasil pemotretan sebenarnya adalah perekaman keindahan dari citra kehidupan itu sendiri. Bahwasanya kehidupan modern ini sarat perekayasaan tetapi suatu karya foto digital seharusnya tetap pada mainstreamnya yaitu karya foto adalah hasil pengolahan informasi citra yang merekam apa adanya sewaktu dipotret. Foto tidak pernah berdusta. Sehingga keberadaan aplikasi perangkat lunak untuk memudahkan perekayasaan foto tetap tidak akan menghilangkan nilai intrinsik kehidupan yang dipotret. Perasaan sedih, gembira , takut dan perilaku personal lainnya tidak dapat tergantikan oleh berbagai efek khusus teknik perekayasaan. Dengan kata lain sebuah karya foto adalah sebuah potret kehidupan dan sebuah karya kehidupan. Sekalipun objek foto tersebut sebuah benda mati tetapi jika image benda mati tersebut dapat menginspirasi seseorang maka karya tersebut dapat digolongkan sebuah potret kehidupan. Sebaliknya karya foto yang merekam benda hidup tetapi tidak dapat menginspirasi orang yang melihatnya maka foto tersebut akan tidak bernilai. Kekuatan sebuah karya foto adalah sejauhmana karya tersebut dapat merekam kehidupan dan darinya orang mendapat spirit kehidupan baru.

Sabtu, 25 September 2010

Manado Cyber City


MANADO CYBER CITY

Topik diskusi Manado Cyber City - MCC, sudah beberapa kali dibicarakan, antara lain dengan PT Telkom Manado, Bp.Sindhu, Ranuh, Aristo. Topik yang sama juga pernah dilakukan bersama rekan Stenly. Pada hakekatnya keberhasilan konsepsi Manado Cyber City, memerlukan sebuah proses dan waktu, terlebih partisipasi semua pemangku kepentingan. Konsep tersebut setidaknya harus murah, adaptif dan legal.

Saya merangkum rangkaian diskusi tersebut dan memperkayanya dari wikipedia.org dan detik.com. Salah satu artikel tentang Cloud Computing menarik untuk dikutip, dengan alasan bahwa konsep MCC setidaknya harus memperhatikan konsepsi tersebut.

"Cloud Computing" secara sederhana adalah "layanan teknologi informasi yang bisa dimanfaatkan atau diakses oleh pelanggannya melalui jaringan internet". Namun tidak semua layanan yang ada di internet bisa dikategorikan sebagai Cloud Computing, ada setidaknya beberapa syarat yang harus dipenuhi:
1. Layanan bersifat "On Demand", pengguna dapat berlangganan hanya yang
    dia butuhkan saja, dan membayar hanya untuk yang mereka gunakan saja.
2. Layanan bersifat elastis/scalable, di mana pengguna bisa menambah atau
   mengurangi jenis dan kapasitas layanan yang dia inginkan kapan saja dan
    sistem selalu bisa mengakomodasi perubahan tersebut.
3. Layanan sepenuhnya dikelola oleh penyedia/provider, yang dibutuhkan
   oleh pengguna hanyalah komputer personal/notebook ditambah koneksi
   internet.

Dari sisi jenis layanan tersendiri, Cloud Computing, terbagi dalam 3 jenis layanan, yaitu : Software as a Service (SaaS), Platform as a Service (PaaS) dan Infrastructure as a Service (IaaS).
Sementara dari sifat jangkauan layanan, terbagi menjadi Public Cloud, Private Cloud dan Hybrid Cloud.
 
Intinya, Cloud Computing adalah sebuah mekanisme yang memungkinkan kita "menyewa" sumber daya teknologi informasi (software, processing power, storage, dan lainnya) melalui internet dan memanfaatkan sesuai kebutuhan kita dan membayar secukupnya pula.
Dengan konsep ini, maka semakin banyak orang yang bisa memiliki akses dan memanfaatkan sumber daya tersebut, karena tidak harus melakukan investasi besar-besaran.

Apalagi dalam kondisi ekonomi seperti sekarang, setiap organisasi akan berpikir panjang untuk mengeluarkan investasi tambahan di sisi TI. Terlebih hanya untuk mendapatkan layanan-layanan yang mungkin hanya dibutuhkan sewaktu-waktu saja. Seperti kecenderungan beberapa tahun terakhir dimana banyak perusahaan telah melakukan outsourcing terhadap pekerjaan non-core mereka. Demikian juga dengan kebutuhan layanan TI, kecenderungan untuk "menyewa" sumber daya TI melalui mekanisme Cloud Computing ini, menunjukan peningkatan signifikan dalam 3 tahun terakhir. Mochamad James Falahuddin, www.detik.com , 2010.

Pemerintah Amerika melalui National Institut of Science and Technology (NIST) sebagai bagian dari Departemen Perdagangan Amerika, telah membuat beberapa rekomendasi standar tentang  berbagai aspek dari Cloud Computing untuk dijadikan referensi. Sebagian besar isi artikel ini diambil dari dokumentasi NIST tersebut.
 
Kriteria Cloud Computing

Seperti sudah sedikit dijelaskan dalam tulisan terdahulu, bahwa tidak semua aplikasi berbasis web dapat dimasukkan ke dalam kategori cloud computing. NIST menetapkan setidaknya lima kriteria yang harus dipenuhi oleh sebuah sistem untuk bisa di masukkan dalam keluarga cloud computing, yaitu :

1. Swalayan (On Demand Self Service)

Seorang pelanggan dimungkinkan untuk  secara langsung "memesan" sumber daya yang dibutuhkan, seperti processor time dan kapasitas penyimpanan melalui control panel elektronis yang disediakan. Jadi tidak perlu berinteraksi dengan personil customer service jika perlu menambah atau mengurangi sumberdaya komputasi yang diperlukan.
 
2. Akses Pita Lebar (Broadband Network Access)

Layanan yang tersedia terhubung melalui jaringan pita lebar, terutama untuk dapat diakses secara memadai melalui jaringan internet, baik menggunakan thin-client, thick-client ataupun media lain seperti smartphone.

3. Sumberdaya Terkelompok (Resource pooling)

Penyedia layanan cloud, memberikan layanan melalui sumberdaya yang dikelompokkan di satu atau berbagai lokasi date center yang terdiri dari sejumlah server dengan mekanisme multi-tenant. Mekanisme multi-tenant ini memungkinkan sejumlah sumberdaya komputasi tersebut digunakan secara bersama-sama oleh sejumlah user, di mana sumberdaya tersebut baik yang berbentuk fisik maupun virtual, dapat dialokasikan secara dinamis untuk kebutuhan pengguna/pelanggan sesuai permintaan.

Dengan demikian, pelanggan tidak perlu tahu bagaimana dan darimana permintaan akan sumberdaya komputasinya dipenuhi oleh penyedia layanan. Yang penting, setiap permintaan dapat dipenuhi. Sumberdaya komputasi ini meliputi media penyimpanan, memory, processor, pita jaringan dan mesin virtual.
 
4. Elastis (Rapid elasticity

Kapasitas komputasi yang disediakan dapat secara elastis dan cepat disediakan, baik itu dalam bentuk penambahan ataupun pengurangan kapasitas yang diperlukan. Untuk pelanggan sendiri, dengan kemampuan ini seolah-olah kapasitas yang tersedia tak terbatas besarnya, dan dapat "dibeli" kapan saja dengan jumlah berapa saja.

5. Layanan Yang Terukur (Measured Service)

Sumberdaya cloud yang tersedia harus dapat diatur dan dioptimasi penggunaannya, dengan suatu sistem pengukuran yang dapat mengukur penggunaan dari setiap sumberdaya komputasi yang digunakan (penyimpanan, memory, processor, lebar pita, aktivitas user, dan lainnya). Dengan demikian, jumlah sumberdaya yang digunakan dapat secara transparan diukur yang akan menjadi dasar bagi user untuk membayar biaya penggunaan layanan.
 
Dari sisi jenis layanan cloud sendiri, sampai saat ini para pemain di area ini sepakat untuk membagi jenis layanan cloud computing ke dalam tiga jenis layanan, yaitu:

1. Software as a Service (SaaS).

SaaS ini merupakan layanan Cloud Computing yang paling dahulu populer. Software as a Service ini merupakan evolusi lebih lanjut dari konsep ASP (Application Service Provider). Sesuai namanya, SaaS memberikan kemudahan bagi pengguna untuk bisa memanfaatkan sumberdaya perangkat lunak dengan cara berlangganan. Sehingga tidak perlu mengeluarkan investasi baik untuk in house development ataupun pembelian lisensi.

Dengan cara berlangganan via web, pengguna dapat langsung menggunakan berbagai fitur yang disediakan oleh penyedia layanan. Hanya saja dengan konsep SaaS ini, pelanggan tidak memiliki kendali penuh atas aplikasi yang mereka sewa. Hanya fitur-fitur aplikasi yang telah disediakan oleh penyedia saja yang dapat disewa oleh pelanggan. Dan karena arsitektur aplikasi SaaS yang bersifat multi tenant, memaksa penyedia untuk hanya menyediakan fitur yang bersifat umum, tidak spesifik terhadap kebutuhan pengguna tertentu. Meskipun demikian, kustomisasi tidak serta-merta diharamkan, meskipun hanya untuk skala dan fungsi yang terbatas.

2. Platform as a Service (PaaS)

Seperti namanya, PaaS adalah layanan yang menyediakan modul-modul siap pakai yang dapat digunakan untuk mengembangkan sebuah aplikasi, yang tentu saja hanya bisa berjalan diatas platform tersebut.

Seperti juga layanan SaaS, pengguna PaaS tidak memiliki kendali terhadap sumber daya komputasi dasar seperti memory, media penyimpanan, processing power dan lain-lain, yang semuanya diatur oleh provider layanan ini.

3. Infrastructure as a Service (IaaS).

IaaS terletak satu level lebih rendah dibanding PaaS. Ini adalah sebuah layanan yang "menyewakan" sumberdaya teknologi informasi dasar, yang meliputi media penyimpanan, processing power, memory, sistem operasi, kapasitas jaringan dan lain-lain, yang dapat digunakan oleh penyewa untuk menjalankan aplikasi yang dimilikinya.

Model bisnisnya mirip dengan penyedia data center yang menyewakan ruangan untuk co-location, tapi ini lebih ke level mikronya. Penyewa tidak perlu tahu, dengan mesin apa dan bagaimana caranya penyedia layanan menyediakan layanan IaaS. Yang penting, permintaan mereka atas sumberdaya dasar teknologi informasi itu dapat dipenuhi.

Perbedaan mendasar dengan layanan data center saat ini adalah IaaS memungkinkan pelanggan melakukan penambahan/pengurangan kapasitas secara fleksibel dan otomatis. Salah satu pionir dalam penyediaan IaaS ini adalah Amazon.com yang meluncurkan Amazon EC2 (Elastic Computing Cloud).

Layanan Amazon EC2 ini menyediakan berbagai pilihan persewaan mulai CPU, media penyimpanan, dilengkapi dengan sistem operasi dan juga platform pengembangan aplikasi yang bisa disewa dengan perhitungan jam-jaman. Untuk di dalam negeri sendiri, rencananya ada beberapa provider yang akan menyediakan layanan sejenis mulai pertengahan tahun ini.

Setelah karakteristik dan jenis layanan, sekarang kita berlanjut ke tipe-tipe penerapan (deployment) dari layanan Cloud Computing, yang terbagi menjadi empat jenis penerapan, yaitu:

1. Private cloud

Di mana sebuah infrastruktur layanan cloud, dioperasikan hanya untuk sebuah organisasi tertentu. Infrastruktur cloud itu bisa saja dikelola oleh si organisasi itu atau oleh pihak ketiga. Lokasinya pun bisa on-site ataupun off-site. Biasanya organisasi dengan skala besar saja yang mampu memiliki/mengelola private cloud ini.

2. Community cloud

Dalam model ini, sebuah infrastruktur cloud digunakan bersama-sama oleh beberapa organisasi yang memiliki kesamaan kepentingan, misalnya dari sisi misinya, atau tingkat keamanan yang dibutuhkan, dan lainnya.
Jadi, community cloud ini merupakan "pengembangan terbatas" dari private cloud. Dan sama juga dengan private cloud, infrastruktur cloud yang ada bisa di-manage oleh salah satu dari organisasi itu, ataupun juga oleh pihak ketiga. 

3. Public cloud

Sesederhana namanya, jenis cloud ini diperuntukkan untuk umum oleh penyedia layanannya. Layanan-layanan yang sudah saya sebutkan sebelumnya dapat dijadikan contoh dari public cloud ini. 


4. Hybrid cloud

Untuk jenis ini, infrastruktur cloud yang tersedia merupakan komposisi dari dua atau lebih infrastruktur cloud (private, community, atau public). Di mana meskipun secara entitas mereka tetap berdiri sendiri-sendiri, tapi dihubungkan oleh suatu teknologi/mekanisme yang memungkinkan portabilitas data dan aplikasi antar cloud itu. Misalnya, mekanisme load balancing yang antarcloud, sehingga alokasi sumberdaya bisa dipertahankan pada level yang optimal.

Manado Cyber City - MCC

MCC selayaknya mengakomodasi konsepsi Cloud Computing ini.  Komputasi Awan  sebagai Service as an Aplication rasanya berlu dibangun, perlu diadakan, khususnya aplikasi yang mempunyai karakteristik khusus, seperti Pelayanan Satu Atap Perizinan , Peta Digital Kota Manado, dan Sistem Informasi Manajemen di tiap unit kerja dan SKPD , e-Gov.

Persoalan utama di Kota Manado adalah perlunya persamaan persepsi terhadap apa yang dimaksud dengan Efisiensi dan Efektifitas Manajemen menggunakan ICT yang murah dan legal. Aspek legal penting diakomodasi sebab perangkat lunak yang tidak legal bisa berimplikasi bukan hanya aspek hukum tetapi juga ujungnya mengeluarkan tambahan pembiayaan hanya semata perlunya pemeliharaan tambahan karena sistem tersebut mudah terganggu. Aspek murah perlu diperhatikan bukan karena pertimbangan ekonomis semata tetapi murah dalam pembiayaan implementasi dan pemeliharaannya. Sumber Daya Manusia menjadi penting dalam konsepsi sampai implemantasi MCC. Kendala SDM bukan berarti kesulitan mengoperasionalkan konsep MCC ini, jauh lebih penting adalah persamaan persepsi terhadap target dan tahapan implementasinya. MCC adalah sebuah proses, perlu partisipasi semua pemangku kepentingan.

Salah satu upaya persamaan persepsi terhadap konsep MCC kepada seluruh pemangku kepentingan adalah penyiapan empat tahapan kompetensi yang harus dipersiapkan yaitu, Kompetensi strategis, yaitu : aktivitas yang berfokus on ensuring linkage of IT to business strategy. From that lingkage, this group will then make IT investment decisions and set IT operation budget. Kompetensi Managemen IT, yaitu aktivitas yang berfokus on managing and implementing projects. Kompetensi Operasionalisasi, yaitu aktivitas yang berfokus on delivering the IT services. Kompetensi Business Support, yaitu aktivitas yang berfokus on managing the internal IT resources. Dan Kompetensi Risk Control, yaitu aktivitas yang berfokus on managing IT risks.

Selanjutnya dari pemahaman yang sama terhadap tatanan kompetensi diatas akan menuntun terhadap perlunya kebutuhan umum yang mendasari   implementasi MCC yaitu bidang: Arsitektur Informasi, Arsitektur Aplikasi, Arsitektur teknis infrastruktur, Arsitektur Organisasi. Sejalan dengan empat isu mendasar tersebut, juga meliputi domain: Keamanan – Security, Disaster and Recovery, IT Audit, IT Shared Services, Change Management Approach for IT Implementation, Investment and Cost Control, IT Road Map.

MCC sebagai produk komunitas, maka , sudah selayaknya komunitas dilibatkan sejak dalam tahapan konsepsinya. Disinilah peran strategis Pemimpin Kota, untuk melibatkan dan mengkondisikan bahwa MCC adalah milik bersama. Sebab sepanjang masyarakat Kota merasa bahwa produk tersebut adalah milik mereka, tentunya masyarakat juga akan menjaga dan memeliharanya. Tidak selamanya produk layanan umum modern harus mahal, seringkali hanya memerlukan komunikasi intensif dan membumi maka produk layanan umum tersebut akan terealisasi.

Keamanan On-Line

KEAMANAN


 
Isu keamanan di internet berkembang sejalan dengan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi. Sekedar kilas balik, dulunya isu keamanan erat kaitan dengan bela negara, keamanan dari pencurian sewaktu rumah ditinggalkan, keamanan dari perjalanan darat laut dan udara, dsb. Isu keamanan dalam situasi tersebut banyak kali bersifat parsial dan lokal, penanggulannya pun seringkali bisa terselesaikan oleh pendekatan lokal. Service-after-sales tidak perlu dilakukan dari kantor pusat cukup pelatihan setempat maka persoalan diselesaikan ditempat itu juga. Waktu itu, belum banyak akses yang dapat dilakukan secara global dan waktu-nyata. Kalaupun ada relatif mahal aksesnya. Sejalan dengan perjalanan waktu, saat ini isu keamanan lebih dekat ke persoalan dampak perkembangan teknologi IT yang mengusung semangat globalisasi. Persoalan privacy menjadi penting, bukan hanya hak cipta yang dilanggar tetapi hak pakai pun  dirampas oleh kehadiran virus yang menginfiltrasi milik kepunyaan kita.

Saat ini, tidak ada yang dapat menjamin seseorang sewaktu bertransaksi di internet bisa aman tanpa potensi ancaman dan gangguan. Misalnya ancaman virus, spyware dan hijacker lainnya. Gangguan dan ancaman akan selalu hadir bersisian dengan kreativitas. Saat ini diluncurkan antivirus terbaru, detik berikutnya virus baru di deteksi. Kehadiran Virus dan antivirusnya telah menjadi objek bisnis baru, berkembang dan menguntungkan. Ditambah dengan persoalan reproduksi ilegal terhadap karya cipta telah menggeser isu keamanan menjadi sebuah komoditi yang siap diperjualbelikan. Nilai privacy dalam pemahaman globalisasi menjadi penting sehingga bisnis password dengan berbagai aplikasi turunan algoritma RSA pun siap diperjualbelikan. Sehingga tanpa sadar hidup seseorang dalam hiruk pikuk globalisasai bagaikan sebuah rangkaian password. Ada saja tombol yang harus dihafal dan ditekan agar seseorang sukses berhubungan dan bertransaksi.

Keamanan pada hakekatnya sebuah kehidupan. Seseorang bisa hidup karena kehadiran orang lain, artinya sedari awal bahwa hubungan satu dengan yang lain adalah kebutuhan hakiki. Bahwa yang satu dengan yang lain berbeda selera dan perilaku adalah menjadi suatu postulat bahwa di globalisasi ini tidak ada yang identik. Seseorang bertransaksi di dunia Maya adalah transaksi kehidupan untuk menyamakan persepsi dan mendapatkan keuntungan bersama. Pada hakekatnya globalisasi ini adalah sebuah tatanan yang memudahkan orang saling berkomunikasi darimana saja kapan saja untuk mendorong terciptanya tatanan kehidupan yang tenang dan tertib. Hanya oleh karena ketamakan dan mungkin kecerobohan maka  isu keamanan yang mulia tersebut bergeser menjadi isu  ekonomis yang siap diperdagangkan dan berpotensi mengambil dan merampas hidup seorang anak sewaktu akan belajar berglobalisasi. Saya teringat sebuah lirik lagu yang turut berbicara tentang Children n Love,  Whietney Houstan,


Greatest Love Of All

I believe that children are our future
Teach them well and let them lead the way
Show them all the beauty they possess inside
Give them a sense of pride to make it easier
Let the children’s laughter remind us how we used to be
Everybody searching for a hero
People need someone to look up to
I never found anyone who fulfilled my needs
A lonely place to be
And so I learned to depend on me
Chorus:
I decided long ago, never to walk in anyone’s shadows
If I fail, if I succeed
At least I live as I believe
No matter what they take from me
They can’t take away my dignity
Because the greatest love of all
Is happening to me
I found the greatest love of all
Inside of me
The greatest love of all
Is easy to achieve
Learning to love yourself
It is the greatest love of all
I believe that children are our future
Teach them well and let them lead the way
Show them all the beauty they possess inside
Give them a sense of pride to make it easier
Let the children’s laughter remind us how we used to be
Chorus
And if by chance, that special place
That you’ve been dreaming of
Leads you to a lonely place
Find your strength in love


Dijadwal rutin senin sore, beberapa kali saya mengangkat topik Cyber-Crime, dari pembahasan UU ITE , kasus Prita, si rocker sejati A, sampai dengan topik keamanan anak sewaktu berinternet.  Pendekatan membangun keamanan sewaktu online adalah bagaimana membekali diri agar anak-anak kita siap dan dewasa dalam bergaul di dunia Maya nantinya. Sebab penanggulangan efektif dari ancaman keamanan adalah pertahanan diri dan kematangan pribadi. Sisi teknologi terhadap isu keamanan hanyalah sebuah alat bantu untuk menanggulangi predator internet. Kita tidak bisa menyerahkan anak-anak kita kepada teknologi privacy  dan berbagai pendekatan kebijakan pemerintah terhadap akses terbatas kepada situs-situs tertentu dan  bahkan pendekatan hukum sekalipun seperti UU Pornografi. Semua itu tidak akan efektif kalau pengguna sendiri tidak dewasa dan trampil membentengi diri sendiri dari berbagai godaan dan ancaman. Oleh sebab itu, saya merasa diri perlu membagi beberapa tips yang sepenuhnya saya ambil dari internetsehat.org
The American Academy of Pediatricians (AAP) merumuskan panduan berinternet berbasiskan usia. Tujuannya agar dapat menjadi pegangan bagi orang tua dan keluarga untuk mengenalkan pola berinternet yang baik pada anak-anak dan remaja, sesuai umur mereka.
Panduan ini juga digunakan Microsoft dalam family safety settings di Windows 7 dan Windows Vista. Berikut adalah panduan berinternet dari AAP yang disusun berdasarkan usia.
7 tips keamanan online untuk anak usia 2-10 tahun:
·Lakukan komunikasi terbuka dan positif dengan anak. Penting untuk selalu bicara dengan mereka tentang komputer dan bersifat terbuka menanggapi pertanyaan-pertanyaan dan keingintahuan mereka.
·Anak-anak dalam usia ini perlu didampingi saat mereka online. Duduk di sebelahnya untuk memperhatikan aktivitas mereka.
·Tetapkan aturan yang jelas terkait penggunaan internet.
·Pastikan anak tidak mengobral informasi personal seperti nama lengkap, alamat, nomor telepon, atau password kepada kenalan online mereka.
·JIka sebuah situs mengharuskan anak menginputkan nama untuk mempersonalisasi konten web, bantu anak membuat nickname yang tidak mengandung informasi personal.
·Gunakan family safety tools untuk membuat profile yang pantas untuk masing-masing anggota keluarga dan untuk membantu mereka memfilter internet. Bantu anak menangkal window pop-up yang mengganggu, dengan pop-up blocker yang biasanya tersedia di browser.
·Semua anggota keluarga harus bisa menjadi panutan untuk anak yang baru saja mengenal internet.
Anak dalam usia 11-14 tahun sudah lebih lincah dengan pengalaman berinternet mereka. Meski begitu, perilaku online mereka tetap harus diawasi, untuk memastikan mereka tidak terekspos materi-materi tak pantas. Pastikan anak dalam usia ini sudah tahu informasi personal apa saja yang harus mereka jaga. Menjaga mereka secara fisik, bisa jadi sudah tidak cocok lagi diterapkan pada anak-anak dalam usia ini. Bantuan aplikasi pengawasan lebih dibutuhkan di sini.
·Gunakan family safety tools dengan pengaturan keamanan sedang (medium security setting), yang membatasi konten, situs web, dan aktivitas online.
·Letakkan komputer yang terhubung internet di ruang terbuka, yang memudahkan orang tua dan anggota keluarga lain untuk mengawasi.
·Beritahu anak agar mau melapor pada anda, jika ada sesuatu atau seseorang yang meembuat mereka merasa tidak nyaman atau terancam. Tetap tenang dan ingatkan anak bahwa mereka akan baik-baik saja jika sudah melapor pada anda. Puji perbuatan mereka dan dukung mereka untuk melaporkan kembali jika hal serupa kembali terjadi.
Di usia remaja, 15-18 tahun, anak dipastikan sudah menginginkan kebebasan dalam mengakses konten, situs web, atau aktivitas online mereka. Mereka sudah lebih fasih dalam berinternet, tapi tetap butuh orang tua untuk mengingatkan mereka terkait keamanan berinternet. Orang tua harus siap membantu anak remaja untuk mengenali pesan-pesan dan situasi yang berpotensi membahayakan. Untuk anak remaja, intensifkan komunikasi dan tekankan pentingnya batasan-batasan berinternet seperti yang sudah disampaikan dalam tips sebelumnya. Terapkan juga 7 tips tambahan berikut ini:
·Ketahui situs-situs apa saja yang dikunjungi anak remaja anda, dan dengan siapa mereka bicara. Dorong mereka untuk menggunakan fasilitas chatting yang dilengkapi fasilitas monitoring, dan pastikan mereka untuk hanya bergabung di ruang chatting yang sifatnya terbuka.
·Tekankan pada mereka untuk tidak mengiyakan ajakan bertemu dari teman yang mereka kenal di internet.
·Ajarkan anak remaja anda agar tidak mendownload program, musik, atau karya seni dari web, karena bisa jadi hal itu bersifat ilegal dan melanggar hak cipta.
·Periksa situs yang sering dikunjungi remaja anda. Pastikan situs tersebut tidak mengandung konten yang bersifat ofensif, dan tidak mengobral informasi pribadi. Waspadai foto-foto yang mereka pajang, baik foto diri maupun foto bersama teman.
·Ajarkan remaja anda tanggung jawab, etika, dan perilaku online. Tekankan bahwa mereka tidak boleh memanfaatkan internet untuk menyebar gosip, hinaan, atau mengancam orang lain.
·Pastikan mereka memberi tahu anda sebelum melakukan transaksi keuangan secara online seperti memesan, membeli, atau menjual sesuatu.
·Diskusikan layanan-layanan ilegal di internet seperti judi online. Ingatkan mereka bahwa layanan tersebut ilegal, dan berjudi adalah tindakan terlarang.
The American Academy of Pediatricians menekankan bahwa panduan tersebut semata-mata hanya bersifat pendamping. Perhatian dan keteladanan orang tua tetap memegang peranan yang paling penting, karena orang tualah yang lebih tahu seperti apa anak mereka.
Dengan demikian keamanan di internet bukan hanya persoalan teknologi, dan elaborasi algoritma RSA dan turunannya. Jauh lebih penting adalah manusia sebagai pengguna yang mampu mengamankan semua aktivitas sewaktu online. Sederhananya isu keamanan bukan hanya persoalan mencegah dan mengobati, pendekatan hardware software, legal-ilegal, sesungguhnya adalah perilaku digital itu sendiri.Obat mujarab untuk kemanan transrasional adalah kreativitas dan life-style.

Cyber Ethics


CYBER ETHICS


“Don’t be evil” adalah motto yang diungkapkan oleh Paul Buchheit dan Amit Patel pencipta Gmail. Melalui motto yang sangat spiritual tersebut mereka ingin mengatakan bahwa ketika informasi konsumen sudah ada di Google maka data itu bisa dieksploitasi dan rekayasa sedemikian rupa untuk kepentingan apapun, termasuk untuk kepentingan yang jahat. Karena itu, motto tersebut menjadi semacam “pagar-pagar etika” bagi setiap Googlers agar tidak berperilaku dan berbisnis jahat. Poin ke-6 dari corporate philosophy mengatakan: “You can make money without doing evil”. Sehebat apapun strategi dan model bisnis Anda; semua itu tak ada artinya tanpa adanya landasan moral dan etik yang kokoh.  (Posted by yuswohady).

Saya mengambil kutipan diatas untuk menegaskan bahwa pada dasarnya CyberEthics adalah persoalan kejujuran. Kejujuran nilainya mahal jika dia berada ditengah perilaku cyber yang penuh kebohongan dan kemunafikan. Menabur dan menanam benih kejujuran dalam setiap perilaku  citizennet akan mendorong tumbuh-kembang CyberEthics dan keberuntungan.

Dari Wikipedia, Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral.Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.
Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain.Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.
Secara metodologi tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika. Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi. Karena itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku manusia. Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga tingkah laku manusia, etika memiliki sudut pandang normatif. Maksudnya etika melihat dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan manusia.
Etika terbagi menjadi tiga bagian utama: meta-etika (studi konsep etika), etika normatif (studi penentuan nilai etika), dan etika terapan (studi penggunaan nilai-nilai etika).

Cyber ethics adalah suatu aturan tak tertulis yang dikenal di dunia IT. Suatu nilai-nilai yang disepakati bersama untuk dipatuhi dalam interaksi antar pengguna teknologi khususnya teknologi informasi. Tidak adanya batas yang jelas secara fisik serta luasnya penggunaan IT di berbagai bidang membuat setiap orang yang menggunakan teknologi informasi diharapkan mau mematuhi cyber ethics yang ada. Cyber ethics memunculkan peluang baru dalam bidang pendidikan, bisnis, layanan pemerintahan dengan adanya kehadiran internet. Sehingga memunculkan netiket/nettiquette yaitu salah satu etika acuan dalam berkomunikasi menggunakan internet,berpedoman pada IETF (the internet engineering task force), yang menetapkan RFC (netiquette guidelies dalam request for comments).

Untuk memperlengkapi Smart-Listener di sore ini, 16 Agustus 2010. Saya merasa penting untuk menyadur sebuah tulisan dari P. Dwikora Negara tentang Netiquette Guidelines dan terambil dari RFC 1855. RFC (Request for Comments) merupakan dokumen resmi di internet yang merupakan acuan dalam berbagai pengembangan jaringan internet. Tujuan dari etiket ini adalah antara lain kepantasan dari segi kesopanan, segi efisiensi bandwidth, kejelasan informasi, dan sebagainya.

Buatlah signature yang pendek (kurang dari 5 baris). Tidak akan ada gunanya  memiliki signature yang panjang, apalagi berisi informasi yang tidak berguna, karena ini hanya akan menambah pemakaian resource.

Selalu asumsikan bahwa e-mail yang dikirim lewat internet adalah tidak aman. Jangan tulis pada e-mail, sesuatu yang tidak biasa ditulis pada kartu pos.

Hargailah (bersikaplah respek) pada hak cipta dari setiap material yang disalin dan di reproduksi. Hampir setiap negara memiliki undang-undang hak cipta.

Sewaktu men-forward atau men-posting ulang sebuah e-mail , jangan ubah kata-kata di dalamnya. Jika e-mail itu bersifat pribadi mintalah izin terlebih dahulu apa boleh memperpendek pesan dan menandai (quoting) beberapa bagian penting, tapi lakukanlah secara tepat.

Jangan pernah mengirim surat berantai lewat e-mail. Surat berantai adalah terlarang pada Internet. Hak seseorang pada jaringan dapat dicabut. Beritahukan administrator lokal bila menerima surat berantai.

Ada aturan yang baik: "Bersikaplah konservatif pada apa yang dikirim dan liberal pada apa yang diterima". Seseorang seharusnya tidak mengirim kata-kata "panas" (biasa disebut flames) meskipun terprovokasi. Sebaliknya, tidak perlu terkejut jika di-flame. Sangatlah bijaksana untuk tidak merespon flames.

Jika mau merespon email, paling tidak periksalah seluruh subjek e-mail. Seringkali seseorang yang meminta bantuan atau klarifikasi akan mengirim sebuah e-mail lain yang dengan efektif mengatakan "Tidak Keberatan" pada subjeknya. Juga pastikan dulu apakah seseorang seharusnya menanggapi sebuah pesan yang ditujukan padanya, siapa tahu si penerima  cuma sekedar diberi tahu saja (di-cc, bukan di-to).

Buatlah segala sesuatu mudah dimengerti bagi penerima. Cantumkan alamat e-mail balasan jika berbeda dengan alamat e-mail yang dikirim. Berikan sedikit identitas pada bagian bawah e-mail agar penerima dapat langsung mengenali.

Berhati-hatilah dalam mengalamatkan e-mail. Ada beberapa alamat yang tertuju pada sebuah grup yang menyerupai alamat e-mail perorangan. Kenali dengan benar kepada siapa Anda mengirim. Perhatikan cc (= carbon copy) saat mengirim. Jangan cantumkan alamat orang lain jika balasan email telah menjadi percakapan dua arah.

Umumnya banyak pengguna internet tidak memiliki banyak waktu untuk menjawab hal yang umum mengenai suatu topik. Jangan mengirim pertanyaan perihal yang bisa didapatkan pada dokumen di internet maupun milis.

Ingatlah bawah seseorang yang dikirimi e-mail bisa saja terletak di "balik bumi". Jika diharapkan menerima tanggapan yang cepat , bisa saja orang yang dituju sedang tidur. Berilah kesempatan untuk bangun, berangkat ke tempat kerja, melakukan log-in, sebelum mengasumsikan e-mail tidak sampai atau tidak dibalas.

Periksalah semua alamat e-mail tujuan sebelum mengirim pesan yang panjang. Dapat juga diberikan subjek yang memberitahukan bahwa pesan tersebut panjang. Pesan melebihi 100 baris dapat dipertimbangkan sebagai pesan yang panjang.

Ketahuilah kepada siapa seseorang harus lakukan kontak untuk minta bantuan.
Ingatlah bahwa penerima pesan bisa saja adalah orang yang memiliki kultur, bahasa, dan selera humor yang berbeda. Demikian juga dengan format tanggal, ukuran, ungkapan. Berhati-hatilah juga dengan sarcasm.

Gunakan huruf campuran (kapital dan non-kapital). HURUF KAPITAL SEMUA TERLIHAT SEPERTI ANDA BERTERIAK.

Gunakan simbol untuk menekankan sesuatu, misalnya: Ini *tidak* saya lakukan. Gunakan garis bawah, misalnya: Tulisan_Digital_Life-Style_Sudah_Selesai_Dicetak.

Gunakan smile untuk menggambarkan nada bicara, namun gunakanlah sesekali saja. Misalnya: :-) (tertawa), :-( (sedih). Jangan berasumsi bahwa semakin banyak smiley akan semakin banyak orang senang dengan apa yang ditulis.

Lewatilah semalam (overnight) untuk mengirim respon yang bersifat emosional. Jika seseorang berniat menanggapi secara emosional, gunakanlah penanda seperti:
FLAME ON/OFF. Misalnya:
FLAME ON:
Saya rasa komentar`anda terlalu berlebihan dan tidak mendasar. Tolong periksa lagi arsip mail sehingga tanggapan anda menjadi lebih rasional dan berguna.
FLAME OFF.

Jangan menyertakan karakter non-ASCII atau berkode aneh pada pesan kecuali yakin si penerima dapat menerimanya.

Ketika membalas pesan, cantumkan pesan asli seperlunya saja. Merupakan suatu kebiasaan buruk untuk mencantumkan seluruh pesan asli: buang semua bagian pesan yang sudah tidak relevan.

Batasi panjang baris agar kurang dari 65 karakter dan akhiri tiap baris dengan CR (= carriage return).

E-mail harus memiliki subjek yang merefleksikan isi pesannya.

Jika menerima email penting seperti meminta identitas pribadi, nomor telepon, nomor kartu kredit, dsb. Pertama-tama periksalah dulu keabsahan pengirimnya! Gunakan common-sense (akal sehat) untuk mengenali email tersebut, misalnya: ketidakwajaran kata-kata yang digunakan, penulisan email yang aneh, dsb.

Jika menerima email yang isinya penting, segeralah membalasnya! (walaupun mungkin balasan yang akan diterima memakan waktu lebih lama)

Perhatikan norma berbahasa. Berhati-hatilah menggunakan bahasa "slank" atau singkatan/kode/akronim lokal.

Biaya pengiriman email bisa diasumsikan dibebankan setengah-setengah antara pengirim dan penerima (penerima juga perlu men-download email melalui ISP yang bersangkutan). Berbeda dengan surat biasa, telepon, TV, radio yang biaya pengiriman informasi cenderung dibebankan pada pengirimnya. Mengirim email juga membebani seperti bandwidth yang digunakan, disk-space pada komputer, dan kerja CPU dari penerima email. Pertimbangkan alasan ekonomis sebelum mengirim email.

Jika akan mengirim email berukuran besar, pertimbangkan baik-baik sebelum mengirimkannya. Dapat juga mengirimkan informasi menjadi beberapa bagian.

Setiap kali melakukan komunikasi satu-ke-banyak, misalnya ke mailing-list atau netnews, semua aturan untuk email juga berlaku. Namun lebih dari itu, komunikasi satu-ke-banyak dapat menyinggung atau bahkan menyerang lebih banyak orang yang membacanya. Oleh karena itu, merupakan suatu hal yang penting untuk dapat mengerti seperti apa komunitas orang yang menerima informasi yang dikirim.

Berikut panduan berkomunikasi di mailing list group atau netnews :
Baca arsip milis atau newsgroup sebelum mengirim sesuatu. Ini akan membantu seseorang mengenali kultur dari grup tersebut.

Perhatikan bahwa banyak orang akan membaca tulisan si pengirim, bisa saja penerima adalah atasan atau calon pimpinan anda. Berhati-hatilah dalam menulis! Ingat juga bahwa milis atau newsgroup seringkali di-arsip-kan. Kata-kata akan disimpan dalam jangka waktu yang lama pada tempat di mana orang bisa mengaksesnya.

Asumsikan bahwa setiap orang berbicara untuk dirinya sendiri, dan apa yang mereka katakan tidak mencerminkan pendapat kelompok, perusahaan, atau organisasinya (kecuali dikatakan secara resmi apa yang diwakilinya).

Ingatlah bahwa mail dan news akan membebani system resources. Perhatikan aturan penggunaannya.

Pesan dan artikel harus singkat dan to the point. Jangan keluar dari topik atau meracau. Jangan mengirim email sekedar untuk menunjukkan kesalahan orang, apalagi hanya kesalahan penulisan atau ejaan. Kebiasaan ini mencerminkan bahwa anda tidak dewasa.

Isi subjek harus mengikuti kesepakatan grup.

Pemalsuan (identitas, isi, signature) dan mengolok-olok tidak disarankan.

Iklan mungkin diperbolehkan dalam beberapa grup, namun dilarang keras di grup lainnyap. Sekali lagi, kenalilah komunitas grup sebelum Anda mengirim sesuatu.

Sangat bijaksana jika menuliskan rangkuman atau deskripsi dari keseluruhan tulisan Anda pada bagian awal. Pembaca akan mengerti topik atau isi yang akan ditulis dan (jika tertarik) akan mulai membaca tulisan tersebut.

Berilah signature pada pesan Anda. Ini akan membantu orang-orang untuk mengirim balasan pada Anda. Berhati-hatilah membalas email sebab jangan hanya sekedar menekan tombol "Reply". Perhatikan sekali lagi alamat tujuan.

Jika salah mengirim pesan pribadi ke grup. Minta maaflah pada orang yang  dituju dan kepada grup.

Jika tidak setuju dengan pendapat seseorang, tanggapilah secara pribadi ketimbang meneruskan menulis pesan ke grup. Jika ingin berdebat untuk sesuatu masalah yang menjadi topik grup, rangkumlah terlebih dahulu dengan baik.

Jangan terlibat dalam perang flame (flame wars). Jangan pernah merespon atau mengirimkan tulisan yang memprovokasi.

Hindari mengirim pesan atau artikel yang tidak lebih dari balasan yang serampangan.

Panduan Khusus Milis (Mailing List Guidelines) :
Banyak cara untuk mencari informasi tentang keberadaan suatu milis di Internet bagimana cara bergabung dengan milis tersebut. Mengertilah terlebih dahulu kebijakan milis tersebut sebelum bergabung dan menulis pesan ke milis.

Kirimlah permintaan subscribe dan unsubscribe ke alamat yang benar. Meskipun beberapa perangkat lunak (software) milis cukup "pintar" untuk mengatasi kesalahan kecil yang dilakukan, sebaiknya tetap berusaha mengirim permintaaan bergabung/keluar ke alamat yang benar.

Simpan pesan subscription dari masing-masing milis. Pada pesan ini biasanya dicantumkan apa saja yang penting, termasuk cara keluar dari milis tersebut.

Umumnya, seseorang tidak mungkin menarik kembali pesan yang sudah terlanjur dikirim ke milis. Ini artinya si pengirim perlu memeriksa pesan yang akan dikirim dengan seksama.

Jangan mengirimkan file berukuran besar ketika tersedia alternatif URL atau FTP lainnya. (URL = Uniform Resource Locator, seperti http, ftp, gopher, dsb) Jika seseorang jarang mengecek email untuk jangka waktu yang lama, pertimbangkan untuk keluar dari milis atau pindah ke modus no-mail.

Ketika mengirimkan sebuah pesan ke banyak milis, apalagi milis yang berkaitan erat (artinya anggotanya hampir sama), minta maaflah karena telah melakukan cross-posting.

Jika hendak bertanya, pastikan bahwa si penanya telah membuat rangkuman tersendiri dari pertanyaan tersebut. Ini dilakukan agar orang yang menjawab dapat benar dan tepat menjawab pertanyaan tersebut. Bukan menjawab  pada sesuatu yang tidak kontekstual dengan pertanyaan.

Beberapa milis bersifat terbatas. Jangan mengirim email ke milis yang si pengirim sendiri bukan menjadi anggota atau terundang. Jangan pula mempublikasikan pembicaraan di milis yang terbatas ke khalayak ramai.

Jika si pengirim akan berargumentasi dalam forum milis, jagalah diskusi agar tetap pada topik. Jangan melibatkan masalah pribadi.

Realitas saat ini pengguna internet telah memanfaatkan jaringan sosial Facebook bukan hanya fungsi pertemanan tetapi juga untuk komunikasi resmi, termasuk manajemen adminitrasi perkantoran, Undangan dan pengumunan pertemuan resmi, sampai pemberitahuan kehilangan anak.
Aplikasi terkini dari Facebook adalah layanan berbagi tempat, artinya para pengguna dapat saling bertukar foto terkini dengan lokasi yang terpetakan dipermukaan bumi, nyata dan waktu-nyata. Etika Cyber akan meliputi juga layanan tersebut, sehingga tips yang perlu diperhatikan sehubungan layanan jejaring sosial ini, yaitu :
·Jangan mengumbar data pribadi di jejaring sosial.
·Berhati-hatilah dalam pengiriman file foto pribadi ke layanan umum ini, sebab
·  berpotensi foto tersebut disalahgunakan dikemudian hari.
·Jika hendak bertukar file video, upayakanlah koneksi linknya saja yang di
·  post. Sebab file audio-video memerlukan dan menguras space dan bandwith.
·Gunakanlah fasilitas message-inbox untuk informasi yang sifatnya pribadi dan
·  tidak perlu diketahui umum.
·Jika hendak berkomunikasi formal, perhatikan IETF (the internet engineering
· task force), yang menetapkan RFC (netiquette guidelies dalam request for
· comments).
·Layanan jejaring sosial adalah layanan publik di internet. Kepercayaan dan
· kejujuran menjadi platform utama dari Etika-Cyber.

Cyber Ethics adalah etika kehidupan karena manusia sebagai subjek dan objek teknologi terkondisikan secara langsung dan tidak langsung dengan manusia lain disini dan diseberang sana. Sejatinya kehadiran teknologi internet dan informasi hanyalah bagian untuk menunjang keberhasilan interaksi manusianya. Jika interaksi tersebut dapat berlangsung baik, tanpa saling mempersalahkan dan saling merugikan maka Cyber Ethics akan menempati fungsi luhur` manusia sebagai alat ketertiban dan ketenangan , untuk pemberdayaan – empowerment.